belajar dan pembelajaran berbasis tehnologi informasi dan komunikasi


Tugas makalah tentang
Belajar dan pembelajaran
berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tugas ini di tulis sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas mata kuliah  :
Pembelajaran berbasis teknologi




Dosen pengampu :
Moh.Hafidz,M.Pd,I
Oleh :
Nor kholifah
Semester : IV - PAI (madin)

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBRAHIMY
SITUBONDO JAWA TIMUR
Tahun 2019-2020



Belajar dan Pembelajaran Berbasis Tekhnologi Informasi dan Komunikasi


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
            Tekhnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah berkembang sangat pesat dan telah memberikan dampak serta pengaruh yang nyata terhadap peningkatan mutu pendidikan dan mewarnai gaya belajar siswa disekolah, khususnya pembelajaran.      
            Pemanfaatan dan pengembangan TIK dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dikenal dengan pembelajaran Berbasis Tekhnologi Informasi dan Komunikasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut,guru dan siswa dapat mengeksplorasi dan mengelaborasi kegiatan belajar dan mengajar secara komunikatif,aplikatif,efektifdan efisien.
            Komputer  merupakan salah satu alat dalam TIK yang mempunyai banyak kelebihan, dan bernilai prioritas bila dimanfaatkan dalam pembelajaran.pemanfaaatan komputer dalam pembelajaran memungkinkan peserta didik melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi,mengolah hasil belajar, bahkan mengkreasikan hasil belajar agar menjadi lebih menarik, menyenangkan, bernuansa edukatif sehingga dengan pembelajaran berbasis TIK ini kegiatan pembelajaran akan semakin berkembang.
            Meskipun peluang baru yang ditawarkan TIK menjadi stimulus didalam dunia pendidikan bagi penggunanya tetap tidak dapat dipungkiri bahwa peran pendidik tetap tidak tergantikan olehnya. TIK hanyalah media yang tidak akan berfungsi jika tidak direspon oleh para pendidik yang kreatif terutama dalam memanfaatkan media pembelajaran untuk meningkatkan mutu dan kwalitas pendidikan juga meningkatkan kualita ssumber daya manusia.
            TIK sangat berperan sebagai infra struktur pembelajaran dimana bahan ajar tersedia dalam format digital, dengan begitu proses belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.para peserta didik tidak harus terpaku belajar pada tempat dan waktu yang telah ditentukan bahkan dapat mengakses sumber-sumber ilmu dengan cara mudah tanpa dibatasi jarak dan waktu.


B.      Rumusan Masalah
Dari deskripsi yang dikemukakan pada latar belakang diatas, dapat diformulasikan permasalahan yaitu:
1.      Konsep Belajar, pembelajaran, dan Mengajar
2.      Jenis-jenis aktivitas Belajar
3.      Prinsip-prinsip belajar
4.      Tipe Gaya Belajar
5.      Teori Belajar Behavioristik, kognitif dan Kontruktivistik
6.      Komponen Pembelajaran
7.      Tipe-tipe Pembelajaran
8.      Pendekatan Pembelajaran
9.      Pembelajaran Berbasis Tekhnologi Informasi dan Komunikasi
10.  Pembelajaran Berbasis Multimedia
11.  Tekhnologi Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan










BAB II
PEMBAHASAN
A.     Konsep Belajar, Pembelajaran dan Mengajar
1.      Pengertian belajar
     Belajar  adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsure yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan suatu proses.proses belajar ditandai dengan adanya perubahan pada perilaku individu,tetapi tidak semua perubahan pada perilaku individu terjadi karena belajar.sebagaimana yang dikemukakan oleh skinner (dalam Muhibbin Syah,2010:88), bahwa’’Belajar merupakan suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif’’.  Menurut  Slameto(2010:2) ,mengemukakan bahwa ‘’Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan seluruh tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dan interaksi dengan lingkungannya’’.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dan interaksi dengan lingkungannya baik yang menyangkut aspek kognitif,afektif,maupun psikomotorik demi memperoleh tujuan tertentu[1].
B.      Jenis-jenis aktivitas belajar                    
            Ada beberapa jenis-jenis aktivitas belajar, sebagai berikut:
1.      Belajar bagian(part learning, fractioned learning)
Umumnya belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada materi belajar yang luas atau ekstensif, misalnya mempelajari sajak atau gerakan -gerakan motoris seperti bermain silat.
2.      Belajar dengan wawasan (learning by insight)
Wawasan (insight )merupakan pokok utama dalam pembicaraan psikologi belajar dan berfikir.Menurut Gestalt teori wawasan merupakan proses mereorganisasikanpola-pola tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan.

3.      Belajar diskriminatif (discriminatif learning)
Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi atau stimulus dan akhirnya menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
4.      Belajar global/keseluruhan (global whole learning)
Bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya. Metode belajar ini sering juga disebut metode gestalt.
5.      Belajar Insidental (incidental learning)
Konsep ini bertentangan dengan pernyataan bahwa belajar harus memiliki arah tujuan.sebab dalam belajar insedental, pelajar tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar. Atas dasar kepentingan penelitian, maka dirumuskan bahwa yang disebut dengan belajar incidental adalah belajar yang tidak ada instruksiatau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak.
6.      Belajar instrumenta l(instrumental learning)
pada dasar instrumental, reaksi-reaksi yang diperlihatkan seorang siswa diikutioleh tanda-tanda yang mengarah apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal.maka cepat atau lambatnya seseorang belajar dapat diatur dengan jalan memberikan penguatan.
7.      Belajar intensional (intentional learning)
Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, ini bermakna bahwa perubahan tingkah laku itu terjadikarena ada tujuan yang ingin dicapai.
8.      Belajar laten (laten learning)
Belajar dalam perubahan yang terjadi tidak dapat dilihat secara segera.cara belajar initidak menganggap ada factor atau kondisi yang ada sebelum belajar.
9.      Belajar mental (mental learning)
Belajar mental sebagai belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain.
10.  Belajar produktif (productive learning)
Belajar produktif adalah belajar dengan maksimum.Belajar dikatakan produktif bila individu mampu mentransferprinsip menyelesaikan satu persoalan dalam situasi ke situasi lain.
11.  Belajar verbal (verbal learning)
Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal melaluilatihan dan ingatan.
            Aktivitas belajar juga melibatkan indera-indera atau sensor dan alat yang dimiliki manusia untuk melakukan sesuatu.indera-indera tersebut antara lain meliputi indera penglihatan(visual), pendengaran(listening), berbicara(oral), seluruh aktivitas fisik lain serta mental dan emosi.Menurut Sardiman(2006:100), aktivitas belajar meliputi aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas tersebut harus selalu berkait. Aktivitas belajar siswa sangat kompleks. paul B.Diedrich (Sardiman,2006:101), menyatakan bahwa kegiatan siswa digolongkan sebagai berikut:
·         Visual activities, diantaranya meliputi membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan.
·         Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, dan mengeluarkan pendapat.
·         Listening activities, seperti misalnya mendengarkan percakapan, diskusi dan pidato.
·         Writing activities, misalnya menulis cerita, karangan, laporan dan menyalin.
·         Motor activities, misalnya melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi bermain, berkebun, beternak.
·         Mental activities, misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, dan menganalisis.
·         Emotional activities, misalnya, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, dan berani.
Kombinasi dan penggunaan dari variasi jenis aktivitas belajar diatas akan sangat membantu baik guru maupun siswa dalam pembelajaran sehingga memudahkan dalam pembelajaran sehingga memudahkan dalam pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai[2].

C.      Prinsi-prinsip belajar
            Secara Umum,prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan:
1.      Perhatian Dan Motivasi
   Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar(Gage n Berliner,1984:335).
2.      Keaktifan Belajar
Kecenderungan psikologi dewasa ini menganggap  bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemampuan dan aspirasi sendiri. Belajar tidak bias dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bias dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri.
Mon Dewey mengemukakan,bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri.maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri.Guru sekedar pembimbing dan pengarah(John Dewy 1916.dalam Dak ks,1937:31).
3.      Keterlibatan Langsung Dalam Belajar
Belajar adalah mengalami,belajar tidak bias dilimpahkan kepada orang lain.Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerueut pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui ppengalaman langsung.
4.      Pengulangan Belajar
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan yang dikemukakan oleh teori psikologi Dava.Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat,menanggap,mengingat,mengkhayal,merasakan,berpikir dan sebagainya.dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.
5.      Sifat Merangsang Dan Menantang Dari Materi Yang Dipelajari
Teori Medan(Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa dalam,situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis.Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai,tetapi selalu terdapat hambatan yang mempelajari bahan belajar,maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.
6.      Pemberian Balikan Atau umpan Balik Dan Penguatan Belajar
Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan danpenguatan terutama ditekankan oleh teori belajar operant conditioning dari B.F.Skinner.kalau pada teori conditioning yang diberi kondisin adalah stimulusnya,maka pada operant conditioning yang diperkuat adalah responsnya.Kunci dari teori belajar ini adalah law of effect-nya Thomdike.Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik.hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan  dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya.Namun dorongan belajar itu menurut B.F.Skinner tidak saja oleh penguatan yang tidak menyenangkan .Atau dengan kata lain penguatan positif maupun nrgatif dapat memperkuat belajar(Gage dan Berliner,1984:272).

D.     Tipe gaya belajar
Menurut Depetter dan Hearchi(2003),tipe belajar merupakan gaya belajar yang dimiliki oleh setiap individu yang merupakan cara termudah dalam menyerap,mengatur dan mengolah informasi.Sutanto(2006),membagi tipe belajar seseorang menjadi  tiga hal:
a)      Tipe Belajar Visual, merupakan gaya belajar yang secara optimal menyerap informasi yang dibacanya/dilihatnya.
b)      Tipe Belajar Auditori,merupakan gaya belajar dimana informasi yang masuk melalui apa yang didengarnya akan diserap secara optimal.
c)      Tipe Belajar Kinestetik,merupakan gaya belajar  dimana ia akan sangat senang dan cepat mengerti bila informasi yang harus diserapnya terlebih dahulu ‘’dicontohkan’’atau ia membayangkan orang lain melakukan hal yang akan dipelajarinya[3].

E.      Teori belajar behavioristik, kognitif, dan konstruktivistik

1.      Teori Belajar Behaviouristik,merupakan teori belajar yang lebih mengutamakan pada perubahan tingkah laku siswa sebagai akibat adanya stimulus dan respon.Dengan kata lain,belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya yang bertujuan merubah tingkah laku dengan cara interaksi antara stimulus dan respon(Nahar,2016).
2.      Teori Belajar Kognitif, istilah ’’cognitive’’ berasal dari kata cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia/satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan  yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Teori Kognitif lebih mementingkan proses belajardari pada hasil belajarnya.
3.      Teori Belajar Konstruktivistik, Menurut faham konstruktivistis, pengetahuan merupakan konstruksi (bentukan) dari orang yang mengenal sesuatu (schemata). pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai  skema sendiri tentang  apa yang diketahuinya. pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif dimana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema(jamak:skemata)yang baru.seseorang yang belajar itu berarti membentuk pengertian atau pengetahuan secara aktif dan terus-menerus (Suparno,1997).

F.       Komponen pembelajaran
Didalam pembelajaran,terdapat komponen-komponen yang berkaitan dengan proses pembelajaran,yaitu:
·         Kurikulum
·         Guru
·         Siswa
·         Metode Pembelajaran
·         Materi Pelajaran
·         Media Pembelajaran
·         Evaluasi Pembalajaran

G.     Tipe pembelajaran
Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Tipe pembelajaran berdasarkan orientasinya Joice dan Weil (1996),telah mengelompokkan model-model mengajar dalam empat orientasi,diantaranya:
1.      Information Procesing Orientation,menitik beratkan pada pengembangan kemampuan inteklektual/kognitif.
2.      Social-Interaction Orientation,mencakup berbagai model mengajar yang tujuannya disamping memajukan,saling memahami dalam kehidupan suatu kelompok sosial satu sama lain.
3.      Person Orientation,mencakup model-model mengajar yang sasarannya untuk memberikan kesempatan kepada tiap individu siswa yang bersangkutan.
4.      Behavior-Modification Orientation, metode mengajar yang menitik beratkan pada perubahan perilaku kea rah yang diharapkan guru.
Ada banyak model pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalakan hasil belajar siswa diantaranya adalah:
a.      Model pembelajaran Kooperatif(Cooperative Learning)
Model pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) menurut Sofan Amri dan lif Khoiru Ahmadi, (2010:67) merupakan model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda.dalam menyelesaikan tugas kelompok,setiap anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.
b.      Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Model pembelajaran langsung (Direct Instruction) merupakan salah satu model pengajaran yang dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah (Sofan Amri dan lif Khoiru Ahmadi,2010:39).
c.       Model Pembelajaran Terpadu
Model Pembelajaran Terpadu menurut Sugianto (2009:124) pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari,menggali,dan menemukan model yang mencoba memadukan beberapa pokok bahasan.melalui pembelajaran terpadu siswa dapat memperoleh pengalaman langsung,sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,menyimpan,dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya.
d.      Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) menurut Sugianto (2009:151) dirancang untuk membantu mencapai tujuan-tujuan seperti meningkatkan keterampilan intelektual dan investigative,memahami peran orang dewasa,dan membantu siswa untuk menjadi p;elajar yang mandiri.
e.      Model Pembelajaran CIRC ( Cooperative Integrated Reading and Composition)
Model Pembelajaran Coopertive Integrated Reading and Compocition-CIRC (Kooperatif Terpadu Membaca  dan Menulis)merupakan model pembelajaran khusus mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok,pokok pikiran atau,tema sebuah wacana/kliping.
Dalam pembelajaran CIRC atau pembelajaran terpadu setiap siswa bertanggung jawab terhadap tugas kelompok.setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas (task),sdehingga terbentuk pemahaman dan pengalaman belajar yang lama.model pembelajaran ini terus mengalami perkembangan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah menengah.proses pembelajaran ini mendidik siswa berinteraksi sosial dengan lingkungan.
f.        Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP)
Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) merupakan suatu program yang didesain untuk membantu guru dalam hal efektivitas penggunaan latihan-latihan agar mencapai peningkatan yang luar biasa.Latihan-latihan yang dimaksud yaitu lembar tugas proyek,dimana pada saat kegiatan belajar mengajar  guru memberikan tugas proyek kepada siswa agar siswa dapat mengerjakan soal-soal tersebut dengan tujuan untuk membantu siswa agar lebih mudah memahami mataeri yang dijelaskan oleh guru[4].

H.     Pendekatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran,yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,yang di dalamnya mewadahi,menginspirasi,menguatkan,dan menelatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis.
Menurut Killen Roy,dalam bukunya yang berjudul Effective Teaching Strategies (1998) mengemukakan ada dua pendekatan pembelajaran yaitu:
1.      Pendekatan Pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approaches),pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan kegiatan belajar bersifat modern.
2.      Pendekatan Pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approaches),pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai objek dalam belajar dan guru menempatkan diri sebagai orang yang serba bisa dan sebagai satu-satunya sumber belajar,kegiatan belajar bersifat klasik dan konvensional[5].

I.        Pembelajaran berbasis tekhnologi informasi dan komunikasi
            Menurut Sudjana (2004:28) pengertian pembalajaran :
‘’pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak,yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan’’.
Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk mendukung proses pembelajaran.Dalam pembelajaran berbasis TIK,TIK berperan sebagai media penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik.unsur media menggambarkan TIK sebagai jaringan infrastruktur yang menghubungkan pendidik dengan peserta didik,sedangkan unsure pesan menggambarkan konten pembelajaran digital.

J.        Pembelajaran berbasis Multimedia
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsure atau lebih media yang terdiri dari teks,grafis,gambar,foto,audio,video dan animasi secara terintegrasi.
Menurut Rosch,Multimedia dapat diartikan sebagai kombinasi dari komputer dan video (Rosch,1996).Kombinasi dari paling sedikit  dua media input atau output.Media ini dapat berupa audio (suara,musik),animasi,video,teks,grafik dan gambar (Turban dan kawan-kawan,2002).
Hofstetter mengatakan,multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks,grafik,audio,gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,berinteraksi,berkreasi dan berkomunikasi.
Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar.Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan[6]

K.      Tekhnologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan
Perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi terus mengalami peningkatan ,tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Kemajuan  tekhnologi informasi akan menjadi sebuah solusi bagi keterbatasan akses informasi.
Tekhnologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. TIKdalam pembelajaran dikenal dengan tekhnologi pendidikan, UNESCO secara resmi menggunakan istilah ICT yang kemudian diadopsi kedalam bahasa Indonesia menjadi tekhnologi informasi dan komunikasi atau TIK (Surjono,2010).
Tekhnologi informasi menurut Bambang Warsita (2008:135) Tekhnologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware,software,useware ) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menfsirkan, meyimpan, mengorganisasikan dan menggunakan data secara bermakna. Tekhnologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke lainnya. Karena itu, Tekhnologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan dan mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/ pemindahan informasi antar media menggunakan tekhnologi tertentu.
Khusus dalam bidang pendidikan, menurut Bambang Sudibyo (2007), sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20/2003 pasal 35 ayat 1 dan pasal 40 standar sarana dan prasarana sekolah termasuk penggunaan tekhnologi informasi dan komunikasi (TIK). Demikian juga dalam pemerataan dan perluasan akses pendidikan sesuai dengan Renstra Pendidikan Nasional tahun 2005-2009, maka kegiatan prioritas pencapaian sasaran termasuk pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran jarak jauh. Selain itu dalam rangka peningkatan mutu, relevansi dan daya saing maka diharapkan ada penerapan TIK dalam pembelajaran[7].


BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi berdampak positif dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari dan ke seluruh dunia menembus batas ruang dan waktu. Dampak negatifnya yaitu terjadinya perubahan nilai, norma, aturan, atau moral kehidupan yang bertentangan dengan nilai, norma, aturan, dan moral kehidupan yang dianut masyarakat. Menyikapi keadaan ini, maka peran pendidikan sangat penting untuk mengembangkan dampak positif dan mempperbaiki dampak negatifnya. Pendidikan tidak sntipati atau alergi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, namu sebaliknya menjadi subyek atau pelopor dalam pengembangnnya.
















Daftar pustaka
-          https://ardiapriliadi.wordprress.com>konsepbelajar 
-          Sardiman.2006,interaksi dan motivasi belajar
-          https://www.asikbelajar.com>mengenaltipebelajardancaramengatahuinya
-          Georaphyeducati.blogspot.com>tipe-tipe pembelajaran
-          Sakinahninaar2009.blogspot.com>macam-macam pendekatan pembelajaran-funknowledge
-          https://yossyeko.com.wordpres.com>pembelajaranberbasismultimedia
-          https://wwwkompasiana.com>perantehnologiinformasidankomunikasiuntukpendidikandanpengajaran



[1]https://ardiapriliadi.wordprress.com>konsepbelajar
[2] Sardiman.2006,interaksi dan motivasi belajar
[3] https://www.asikbelajar.com>mengenaltipebelajardancaramengatahuinya
[4] Georaphyeducati.blogspot.com>tipe-tipe pembelajaran
[5] Sakinahninaar2009.blogspot.com>macam-macam pendekatan pembelajaran-funknowledge
[6] https://yossyeko.com.wordpres.com>pembelajaranberbasismultimedia
[7] https://wwwkompasiana.com>perantehnologiinformasidankomunikasiuntukpendidikandanpengajaran
Nor-Kholifah.blogspot.com

Komentar

  1. Apakah menurut anda teknologi informasi selalu berdampak positif bagi siswa dalam pembelajaran ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau dilihat pada kemajuan pada era milenial..dampak positif yang dirasakan dalam dunia pendidikan sangat bermanfaat asalkan guru harus benar benar kreatif membentuk wawasan iptek kepada peserta didik.

      Hapus
    2. Tapi kalau melihat situasi mileneal saat ini miris sekali dalam penggunaan teknologi, bagaimna menurut anda ?

      Hapus
    3. dalam penggunaan IPTEK selayaknya memang harus mempunyai guru yang bisa mengarahkan sisi positif dari IPTEK sesuai tuntutan zaman,penyalahgunaan dari IPTEK adalah bagian dari konsep error dari berbagai manfaat yg telah dilahirkan oleh IPTEK tersebut.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blended Learning